Kamis, 31 Mei 2012

UJIAN CINTA UJIAN KEIMANAN

Aku sedang diuji oleh ujian cinta yang menyayat hati. mengusik kekhusuan ibadahku. mengganggu konsentrasi belajar dan kuliahku. Astaghfirullah!! Kenapa kau katakan cintamu padaku? Kenapa kau mampu meluluhkan hatiku? Hati yg slalu ku jaga dari cinta sebelum waktunya. Aku tidak mencari cinta itu, tidak pula mengharapkannya saat ini, tapi kenapa kamu tiba-tiba datang menghampiriku, mengusikku, menyiksa ketenanganku. Demi Allah ketika kau ucapkan ''AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH" bukan senyum yang menghiasi bibirku. tapi ucapan istighfar berkali-kali ku lafadzkan, sesak dadaku, mataku tak kuasa menahan air mata. penjelasanmu tentang cinta karena Allah, kejujuranmu, pemahaman agamamu, membuatku luluh. hati yang dulu kokoh menepis godaan cinta kini telah roboh. meski kau telah mengatakan cintamu tapi kau dan aku tahu bahwa tidak mungkin bagi kita untk berhubungan lebih dekat. Kau tahu makna Mencintai karen Allah, dan kau tahu bagaimana harus bersikap, kau juga faham betul bahwa tidak ada tuntunan pacaran secara islami. Dan kita sadar betul belum halal bagi kita untuk berhubungan labih jauh lagi.

Karena ketika syetan tidak mampu menyesatkan manusia lewat pacaran dengan jalan khalwat dan sentuhan, maka syetan akan masuk dan menyesatkan lewat sms/telfon. Bissmillah!! Aku memhon agar Allah menguatkan iman yang tipis ini dihati. Aku yakin aku bisa menghadapi ujian cinta ini. Akan aku tanamkan dalam hatiku "AKU LEBIH MENCINTAI ALLAH dari pada kamu"

Aku tidak mau memikirkan kamu terlalu sering, tidak mau merindukanmu melebihi rinduku pada-Nya ,tidak mau membiarkan bayanganmu mengusik kekhusuan ibadahku lagi. Cukuplah Allah bagiku, tempatku berserah diri.

Aku hanya ingin cinta yang halal. Aku hanya ingin membuat Tuhan tersenyum dengan pengorbanan kecilku ini. Aku ingin membuktikan pada-Nya bahw aku lebih mencintai-Nya dari pada kamu. Aku harap aku dan kamu mampu bersabar untuk saat indah itu, biarlah saat ini aku dengan duniaku dan kamu dengan duniamu. Semoga cinta dalam hati kita tidak mati tapi sedang menunggu saat yang tepat untuk bersemi. Dan disatukan di dalam ikatan suci pernikahan yang sah, baik menurut agama dan hukum perkawinan di negara ini. Biarlah kini kita tidak saling menyapa tidak pula saling mengucap rindu dan cinta. Biar kata-kata indah itu kami simpan rapi di hati masing-masing. Menunggu saat yang tepat untuk mengucapkannya. atau mungkin kita tidak akan pernah bisa saling mengucap cinta, karena mungkin ada laki-laki lain yang lebih pantas mendapatkanmu dan ada wanita lain yang lebih pantas mendampingiku, ya. merekalah lelaki dan wanita yang Allah pilihkan untuk kita.

Apalah arti pengorbanan kecil ini , tak sepantasnya aku mengharap senyuman Tuhan dengan pengorbanan cintaku yang tak seberapa di bandingkan perjuangan dan pengorbanan Rasulullah dan para sahabat beliau. Setidaknya aku berharap Tuhan tidak murka pada kita. Aku tidak ingn Tuhan marah karena kita mendekati pacaran yang jelas-jelas tidak Dia sukai. Yang jelas-jelas Dia larang. Ya Allah jangan biarkan hamba tersesat stelah mendapat hidayah.

Ya Rabbana. Kuatkan kami agar selalu istiqomah di jalan-Mu. Aku hanya ingin cinta yang halal. Yang Engkau ridhai. Cinta yang dapat mempertemukan kami di Syurga-Mu.. Bertemu dan berpisah karena-Mu.. Aku tidak ingin mencintainya saat ini.

Ya Allah.. Jangan biarkan kami seperti mereka yang mengetahui bahwa pacaran sangat Engkau benci tapi mereka pura-pura tidak tahu dan tidak peduli.. Naudzubillah min dzalik!! Berikan taufik dan hidayah-Mu kepada kami dan kepada mreka agar tersadar dari perangkap syaitan. Agar kami kembli istiqomah di jalan-Mu. Amin ya Rabb.

Percayalah. Meski saat ini Kita saling menjauh, itu lebih baik. Karena kedekatan bukan milik kita. Biarlah jasad dan suara berjauhan. Namun cinta suci abadi. Biarlah jarak yang sudah jauh ini semakin jauh, biar terpisah selalu menderita karena syurga menagih ujian, sedang neraka di pagari dengan kenikmatan. Tumbuhkan rasa cinta kepada-Nya,agar gelisah tak menyapa meski kita berjauhan. Biarlah tanpa suara dan kata-kata karena penghubung kita adalah suara hati.

Aku ingin seperti dulu. Dengan hati terjaga. Tanpa cinta terlarang, tanpa rindu membayang. Nantikan aku di batas waktu.